Berteman dengan Puisi

Pada Wajah Langit

Aku menatap ke atas
Pada wajah langit yang biru
Pada awan kelabu
Pada surya yang mengintip malu

Pada wajah langit yang biru
Tak kutemu pantulan wajahku
Tak seperti air yang biru
Yang tunjuk dosa - dosaku

Kutatap wajah langit
Merenung arti nyawa ini
Kemudian aku sadari
Betapa kecil diri ini
Resume ke : 17
Gelombang : 28
Tanggal : 15 Februari 2023
Tema : Menulis Puisi
Nara Sumber : Dra. E. Hasanah, S.Pd.
Moderator : Sin Chung Wei, SP



Siapa yang tidak suka dengan puisi? Kata-kata yang indah nan estetik dengan syair dan diksi penuh makna. Puisi biasanya merupakan ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang indah sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca. Karena itulah, acap kali, ketika membaca atau mendengarkan puisi bahkan bisa sampai terbawa perasaan.

Sebetulnya menulis puisi itu sekarang mengikuti perkembangan dan perubahan bentuk dan isi sesuai perkembangan selera. Apalagi untuk pemula, nulis saja menggunakan kata-kata atau diksi yang enak di hati.

Nah, untuk berteman dengan puisi, kita perlu mengenali apa itu puisi, jenis dan strukturnya. Kali ini, bersama Dra. E. Hasanah, S.Pd kita akan mengulas dan mendalami puisi, serta mengulik pengalaman beliau tentang  tips dan trik beliau dalam menulis puisi.


Pengertian Puisi

Menurut KBBI, Puisi adalah Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, Rima serta penyusunan larik dan bait, Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi irama dan makna khusus, serta Sajak

Beberapa ahli dalam bidang sastra juga telah menjelaskan pengertian puisi, salah satunya adalah H.B Jassin, menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Sumardi, juga berpendapat bahwa puisi adalah sebuah karya sastra dengan menggunakan bahasa yang telah dipadatkan, dipersingkat serta diberi irama bunyi sehingga dan memiliki kata-kata bermakna kiasan atau imajinatif.

Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dan KBBI dapat disimpulkan bahwa : Puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai hal. Pemikiran penyair ini kemudian dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa apik serta memiliki struktur batin dan fisik khas penyair.


Jenis-Jenis Puisi

Secara umum puisi terbagi menjadi dua jenis yaitu;

1. Puisi Lama; Puisi yang masih terikat oleh aturan – aturan yaitu jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait, persajakan (rima), banyak suku kata tiap baris.

2. Puisi Baru; Puisi yang tidak terikat oleh aturan yang mana bentuknya lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata maupun rima.

Namun, seiring perkembangan zaman muncul Puisi Kontemporer; merupakan puisi yang tidak terikat dengan irama, gaya bahasa, dan sejenisnya. Seperti puisi akrostik, puisi patidusa, puisi telelet, puisi 2.0 dan lainnya.


Jenis - Jenis Puisi Lama

1. Mantra yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib

Contoh, mantra untuk mengobati orang dari makhluk halus.
Sihir lontar pinang lontar
Terletak di ujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi


2. Pantun, adalah puisi bercirikan khas yaitu memiliki sajak ab-ab, setiap bait terdiri dari 4 baris dan di tiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran sedangkan 2 baris berikutnya sebagai isi.

Contoh: Pantun Nasihat
Sungguh elok emas permata
Lagi elok intan baiduri
Sungguh elok budi bahasa
Jika dihias akhlak terpuji


3. Seloka, adalah pantun yang berkait atau bertautan.
Contoh:
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam dan siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis terguncang

4. Gurindam, merupakan puisi yang biasanya terdiri dari 2 baris dalam setiap baitnya. Dimana pada setiap bait, selalu memiliki akhiran yang sama.

5. Talibun yaitu pantun genap yang setiap barisnya terdiri dari 6 8 atau 10 baris

Contoh:
Anak orang di padang tarap
Pergi berjalan ke kebun bunga
Hendak ke pekan tiap hari senja
Di sana sirih kami kerekap
Meskipun daunnya berupa
Namun rasanya berlain juga


Puisi lama memiliki ciri -ciri yaitu; tidak diketahui nama pengarangnya, pemyam,paian dari mulut ke mulut yang merupakan sastra lisan dan sangat terikat akan aturan misalnya jumlah baris di tiap bait. Sementara itu Ciri – ciri puisi baru adalah; memiliki bentuk yang rapi dan simetris (sama), persajakan akhir yang teratur, menggunakan pola sajak pantun dan syairwalaupun dengan pola yang lain, dan sebagian besar puisi empat seuntai (baris)


Jenis – Jenis Puisi Baru

1. Balada, yaitu puisi berisi kisah/cerita

2. Himne, puisi pujaan untuk menghormati tuhan, seorang pahlawan, atau tanah air.

3. Ode, adalah puisisanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanyasangat resmi bersifat menyanjung terhadap pribadi tertentu.

4. Epigram, yaitu puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup

5. Romansa, puisi yang menggambarkan tentang keromantisan serta cinta dan kasih sayang.

6. Elegi, adalah puisi yang berisi rataptangis/kesedihan.

7. Satire, yaitu puisi yang berisi sindiran/kritik


Unsur Utama Puisi

a. Struktur Batin

👉 Tema, merupakan unsur yang paling utama. Karena tema adalah penjelasan makna dari puisi yang ingin disampaikan.

👉Rasa, merupakan ungkapan perasaan yang akan disampaikan oleh penyair dengan memperhatikan kondisi senkitar, misalkan lingkungan sosial, pengalaman, dan lainnya.

👉Nada, merupakan aura yang akan disampaikan melalui dengan puisi, sehingga jelas penggambaran puisi tersebut. Apakah sedang dalam kondisi marah, bersemangat, dan lainnya.

👉 Tujuan, merupakan inti pesan yang ingin disampaikan oleh sang penyair kepada pembaca puisi. Sehingga maksud atau pesan yang ingin disampaikan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.

b. Struktur Fisik (Unsur Wujud)

👉 Bentuk : Berbentuk baris – bait

👉Diksi : Pemilihan kata indah & memiliki kekuatan makna

👉Majas: Bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati penyair

👉 Rima: Persamaan bunyi di baris/akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi.


Lalu, bagaimana Trik untuk menulis puisi yang baik? Dan bagaimana cara untuk memilih kata-kata indah yang memiliki kekuatan makna?

Menurut Ibu E. Hasanah yang pertama adalah memilih tema sebagai acuan, kemudian menentukan kata kunci, memilih diksi yang tepat, dan menggunakan Rima atau majas, selanjutnya mengembangkannya dengan rasa dan selera estetika kita.

Diksi sebagai pilihan kata-kata yang akan kita gunakan dalam puisi, adalah hasil pemilihan secara cermat dengan pertimbangan makna, susunan bunyi, ataupun hubungan kata itu dengan kata-kata lainnya dalam larik atau bait.

Cara menentukan diksi yang tepat dalam puisi haruslah memperhatikan ketepatan kata dengan maknanya, kebenaran, kecermatan, keserasian kata, dan kelaziman penggunannya dalam puisi. Dan sebenarnya diksi yang tepat itu adalah kata yang sesuai dan mengikuti kaidah bahasa.

Demikian bahasan pertemuan ke 17 KBMN gelombang 28 tentang Menulis Puisi. Semoga bermanfaat. Mari berteman dengan Puisi!


9 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama